BOOKING TIKET PESAWAT

Harus tetap ada

Harus tetap ada. Info sangat penting tentang Harus tetap ada. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Harus tetap ada

Beberapa bulan terakhir ini masyarakat Indonesia sangat merasakan betapa BBM menjadi komoditas yang sangat langka. Kita mendengar hampir di seluruh wilayah Indonesia mengalami hal ini. Antrian yang panjang bahkan harus dialami oleh masyarakat. Belum cukup hanya itu bahkan mereka harus mengantri berhari-hari demi mendapatkan BBM seperti premium, solar, minyak tanah dan bahan bakar yang lainnya. Gejala apa sebenarnya yang tengah melanda bangsa kita ini. Akibat yang timbul tidak tanggung-tanggung, hampir di semua sendi kehidupan perekonomian merambat terdongkrak naik. Rakyat makin menjerit……apa artinya semua ini? Berkali-kali Tuhan mengingatkan kita, berbilang pula fenomena-fenomena getir terhampar di depan mata tapi tak juga kita jera dan menyadari betapa kerdilnya kita. Kita terus saja dan senantiasa melakukan kebodohan-kebodohan yang sia-sia. Ketika keadaan ini menerpa kita, masih saja terdengar dan terlihat betapa masih ada saja orang sanggup melakukan perbuatan yang sangat nista. Ada beberapa gelintir oknum yang masih berani menimbun BBM yang jelas dan pasti lebih memperkeruh situasi. Parahnya lagi terkadang orang-orang ini adalah orang yang notabene mengerti keluhan masyarakat dan mengerti hukum. Mereka masih mampu terbahak dan menari di atas kesedihan orang lain. Baiklah terlepas dari suasana timbun-menimbun, mari kita mulai benahi sikap dan perilaku terlebih dahulu dari diri kita. Kita (terutama) yang tinggal di komplek perumahan perusahaan kadang masih mengabaikan hal-hal yang bersifat penghematan. Banyak tindakan yang kita lakukan jauh dari upaya berhemat. Kita sering melihat kran-kran air dibiarkan terbuka padahal kita tahu yang namanya air di Pulau Bunyu adalah sangat sulit bila menjelang musim kemarau. Kita juga pernah menyaksikan lampu-lampu dibiarkan menyala saat matahari sudah bangkit dari tidur dan yang tak kalah seringnya adalah lampu penerangan dan AC di kantor-kantor dibiarkan tetap hidup terus menerus, walaupun jam kantor hanya sampai jam 16.00. Lebih miris lagi ada pemikiran yang muncul justru sangat bertentangan dengan sikap berhemat. Mereka mengatakan buat apa pusing-pusing mikirin berhemat, toh perusahaan sudah memikirkan hal ini. Mumpung gratis, kapan lagi bisa berbuat seperti ini. Sikap-sikap demikian sungguh amat memilukan. Kita tidak pernah ingat dan sadar akan akibat dari sikap seperti ini. Kita tidak pernah berfikir bahwa perilaku seperti ini akan berakibat sangat buruk pada akhirnya. Terutama bagi diri kita sendiri. Kita tidak pernah menyadari bahwa sumber energi seperti minyak tidak akan pernah terbarukan. Begitu cadangan minyak di dalam perut bumi telah kita kuras dan eksploitasi maka tidak akan pernah lagi cadangan minyak akan ngendon di situ. Tidak mustahil dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama kita akan tersingkir sebagai negara pengekspor minyak. Justru mungkin kita malah akan menjadi negara pengimpor minyak terbesar.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger