BOOKING TIKET PESAWAT

Tak banyak pembicaraan yang terjadi sebelum kapal Malaysia melepaskan tembakan ke udara

Tak banyak pembicaraan yang terjadi sebelum kapal Malaysia melepaskan tembakan ke udara. Info sangat penting tentang Tak banyak pembicaraan yang terjadi sebelum kapal Malaysia melepaskan tembakan ke udara. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Tak banyak pembicaraan yang terjadi sebelum kapal Malaysia melepaskan tembakan ke udara

Tak banyak pembicaraan yang terjadi sebelum kapal Malaysia melepaskan tembakan ke udara dan mengambil paksa lima kapal tersebut beserta tiga petugas DKP di atasnya. Sementara itu tujuh nelayan Malaysia yang sebelumnya dinaikkan ke KP Dolphin tetap dibawa ke Pos Laut Batam. Sebelumnya, informasi yang dipasok oleh otoritas keamanan Malaysia kepada Konsulat Jendral RI Johor mengatakan bahwa tiga petugas DKP tersebut diperlakukan secara halus dan keadannya baik-baik saja, namun faktanya tidak demikian. Ketiga petugas tersebut dipulangkan dengan luka hati dan fisik. Saat utusan Konjen RI Johor Bahru menjemput ketiganya ke sel Balai Polis Daerah Ibu Pejabat Kota Tinggi, Johor Bahru, hanya ada dua petugas yang diserahkan. Satu orang lagi, yaitu Asriadi, harus dijemput di Rumah Sakit Kota Tinggi, Johor, karena luka-luka di kepala oleh kekerasan Polisi Malaysia saat proses interogasi. Digitalizer. Fashion Online. Dari penuturan Asriadi diketahui, setelah di-keler dalam keadaan tangan diborgol, ketiganya dijebloskan ke sel dan disatukan dengan para kriminal. Polis Diraja Malaysia lalu melakukan intimidasi agar mereka mengaku telah melakukan penculikan terhadap tujuh nelayan. Mereka sempat dipaksa menandatangani dokumen-dokumen yang menyatakan bahwa mereka melanggar batas wilayah Malaysia dan merusak kapal nelayan Malaysia. Tentu saja, tiga petugas patroli DPD itu melawan tindakan arogan polisi Malaysia. Tiga aparat Indonesia itu menolak menandatangani dokumen yang disodorkan polisi Malaysia. Ternyata, kelakuan arogan polisi Malaysia tidak hanya berhenti di situ. Tiga petugas DKP yang sedang menjalankan ibadah puasa di kamar tahanan Malaysia itu tidak diberi makan untuk sahur. "Kami bertiga setiap harinya hanya diberi makan sekali, saat buka puasa. Untuk sahur tidak ada jatah," kata Asriadi yang kini telah dipulangkan. Namun dilepasnya tiga petugas DKP itu tidak gratis. Malaysia meminta pembebasan tujuh nelayan Malaysia yang diduga melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia. Maka tujuh nelayan asal Malaysia yakni Roszaidi, Bho Keen Soo, Razali, Faizal bin Muhamad, Muslimin Bin Mahmud, Lim Kho Huan, dan Cheng A Chai dibebaskan. Aneh! Tiga petugas patroli di DPK yang ditangkap polisi Malaysia ditukar dengan tujuh tersangka maling ikan. Padahal sederat aksi Malaysia itu menyinggung perasaan Indonesia. Apalagi pelanggaran wilayah oleh kapal Malaysia bukan pertama kali terjadi. Selama tahun 2010 saja sudah delapan kali Indonesia mengajukan nota protes karena pelanggaran tapal batas. Namun kejadiannya selalu berulang. Dan untuk kesekian kalinya masalah ini bisa diselesaikan sebagaimana teman baik. Senin pekan lalu, perwakilan kedua pemerintah mengadakan pertemuan. Di antaranya ada Duta Besar Malaysia Syed Munshe Afzaruddin, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan pihak Kementerian Luar Negeri. Selain itu Menteri Luar Malaysia Datuk Seri Anifah Aman juga telah bertemu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Pemerintah Indonesia mengatakan, penyelesaian atas masalah ini masih berada dalam kerangka penyelesaian diplomatik dua negara yang bersahabat. Persoalan perbatasan dengan Malaysia bak penyakit menahun yang bisa kambuh kapan saja. Itu karena kedua negara mempunyai versi masing-masing yang berbeda dan tak kunjung menemukan kata sepakat sampai sekarang. Dan salah satu titik sumir itu ada di perairan Tanjung Berakit, di mana gesekan aparat kedua negara terjadi. Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang wajar. "Ada klaim Malaysia ada klaim Indonesia itu wajar dan bukan wujud dari tidak adanya persahabatan, tapi nanti di perundingan kita akan bicarakan hal ini," kata Marty. Pihak Indonesia pernah menyatakan kesediaan berunding dengan Kerajaan Malaysia mengenai hal itu.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger